Apa Itu Kusta? Yuk Cari Tahu Penyakit Disebabkan Infeksi Bakteri Ini!

Reporter: Adi Candra |

Editor: Mael |

Selasa , 05 Mar 2024 - 23:39

Ilustrasi---

KUSTA, atau dikenal juga sebagai penyakit Hansen, adalah salah satu penyakit infeksi bakteri yang dapat menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat. Penyakit ini dapat memengaruhi mata, kulit, dan saraf, serta menyebabkan gejala seperti bercak pada kulit, sensasi berkurang, luka tanpa rasa sakit, kelemahan otot, dan deformitas.

Penyebab dan Cara Penularan Kusta

Penyakit kusta disebabkan oleh bakteri yang bernama Mycobacterium leprae. Bakteri ini dapat menular melalui kontak dekat dengan orang yang sudah terinfeksi, misalnya dengan bersentuhan atau berdekatan. Selain itu, bakteri ini juga dapat menyebar melalui udara saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin.

Bakteri ini tumbuh dan berkembang di dalam tubuh manusia, terutama memengaruhi mata, kulit, selaput lendir, dan saraf. Akibatnya, muncul luka, pembengkakan, dan kerusakan pada saraf, yang dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh.

Meskipun demikian, tidak semua orang yang terpapar bakteri ini akan terkena kusta. Sebagian besar orang memiliki kekebalan alami terhadap bakteri penyebab kusta, dan hanya sekitar lima persen dari populasi yang rentan terhadap penyakit ini. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa beberapa jenis armadillo dapat membawa bakteri ini dan menularkannya kepada manusia.

Gejala dan Komplikasi Kusta

Gejala kusta dapat bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahan penyakitnya. Ada dua jenis utama kusta, yaitu kusta pausibasiler dan kusta multibasiler. Kusta pausibasiler adalah jenis kusta yang lebih ringan, dengan gejala berupa bercak merah atau kehilangan warna pada kulit, sensasi berkurang, dan luka tanpa rasa sakit. Kusta multibasiler adalah jenis kusta yang lebih berat, dengan gejala berupa bercak kulit yang lebih luas, kelemahan otot, dan deformitas.

Jika tidak diobati, kusta dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam kesehatan, seperti:

- Kelumpuhan. Kusta dapat menyebabkan kelumpuhan karena kerusakan saraf yang dapat memengaruhi fungsi otot.

- Gangguan penglihatan. Jika kusta memengaruhi mata dan saraf optik, maka dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.

- Gangguan pada hidung. Infeksi kusta dapat merusak hidung, mengakibatkan masalah pernapasan dan penciuman.

apa itu kusta? yuk cari tahu penyakit disebabkan infeksi bakteri ini!                            kusta, atau dikenal juga sebagai penyakit hansen, adalah salah satu penyakit infeksi bakteri yang dapat menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat. penyakit ini dapat memengaruhi mata, kulit, dan saraf, serta menyebabkan gejala seperti bercak pada kulit, sensasi berkurang, luka tanpa rasa sakit, kelemahan otot, dan deformitas.
penyebab dan cara penularan kusta
penyakit kusta disebabkan oleh bakteri yang bernama mycobacterium leprae. bakteri ini dapat menular melalui kontak dekat dengan orang yang sudah terinfeksi, misalnya dengan bersentuhan atau berdekatan. selain itu, bakteri ini juga dapat menyebar melalui udara saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin.
bakteri ini tumbuh dan berkembang di dalam tubuh manusia, terutama memengaruhi mata, kulit, selaput lendir, dan saraf. akibatnya, muncul luka, pembengkakan, dan kerusakan pada saraf, yang dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh.
baca juga:apa itu keputihan dan bagaimana cara mengatasinya?
baca juga:harga sembako turun jelang ramadhan
meskipun demikian, tidak semua orang yang terpapar bakteri ini akan terkena kusta. sebagian besar orang memiliki kekebalan alami terhadap bakteri penyebab kusta, dan hanya sekitar lima persen dari populasi yang rentan terhadap penyakit ini. selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa beberapa jenis armadillo dapat membawa bakteri ini dan menularkannya kepada manusia.
gejala dan komplikasi kusta
gejala kusta dapat bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahan penyakitnya. ada dua jenis utama kusta, yaitu kusta pausibasiler dan kusta multibasiler. kusta pausibasiler adalah jenis kusta yang lebih ringan, dengan gejala berupa bercak merah atau kehilangan warna pada kulit, sensasi berkurang, dan luka tanpa rasa sakit. kusta multibasiler adalah jenis kusta yang lebih berat, dengan gejala berupa bercak kulit yang lebih luas, kelemahan otot, dan deformitas.
jika tidak diobati, kusta dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam kesehatan, seperti:
baca juga:polisi dan wartawan diganjar penghargaan
- kelumpuhan. kusta dapat menyebabkan kelumpuhan karena kerusakan saraf yang dapat memengaruhi fungsi otot.
- gangguan penglihatan. jika kusta memengaruhi mata dan saraf optik, maka dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.
- gangguan pada hidung. infeksi kusta dapat merusak hidung, mengakibatkan masalah pernapasan dan penciuman.
- kelumpuhan pada tangan dan kaki. saraf yang rusak dapat menyebabkan kerusakan permanen pada tangan dan kaki, juga bisa mempengaruhi fungsi motorik.
baca juga:jalan desa di empat lawang rusak parah
- pemendekan jari tangan dan kaki. kusta dapat menyebabkan deformitas, seperti pemendekan jari tangan dan kaki karena kerusakan pada tulang dan jaringan.
- bisul kronis di telapak kaki yang tak kunjung sembuh. kusta dapat menyebabkan bisul kronis di telapak kaki, yang sulit sembuh karena gangguan sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
pencegahan dan pengobatan kusta
untuk mencegah penularan kusta, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, antara lain:
- menghindari kontak dekat dengan kulit dan cairan tubuh orang yang terinfeksi.
- menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
- melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, terutama jika ada anggota keluarga yang pernah berinteraksi dengan penderita kusta.
- mengikuti anjuran who untuk melakukan penelusuran individu yang tinggal serumah dan lingkungan sekitar, serta identifikasi kontak sosial untuk setiap individu yang terkena kusta. tindakan ini sebaiknya diikuti dengan memberikan dosis tunggal rifampisin sebagai tindakan pencegahan kemo-terapeutik.
untuk mengobati kusta, diperlukan penggunaan obat-obatan antibakteri yang dapat membunuh bakteri penyebab kusta. obat-obatan ini harus diminum secara teratur selama beberapa bulan hingga satu tahun, tergantung pada jenis dan tingkat keparahan kusta. obat-obatan yang biasa digunakan adalah rifampisin, dapson, dan klofazimin.
selain itu, pengobatan kusta juga meliputi perawatan luka, fisioterapi, rehabilitasi, dan operasi jika diperlukan. tujuannya adalah untuk mencegah atau mengatasi komplikasi yang timbul akibat kusta, seperti kelumpuhan, gangguan penglihatan, dan deformitas. (*/red)