Karam Darat

--
Ini seperti membeli franchise McDonald's versus buka burger stall sendiri. Yang pertama mahal, tapi
sudah ada brand, system, dan customer. Yang kedua murah, tapi belum tentu laku dan butuh effort dari
nol.
Ketika IMO GISIS dijadikan standar tunggal untuk menentukan usia kapal dalam valuasi, apakah ini fair?
Standar internasional memang penting, tapi konteks bisnis lokal juga tidak bisa diabaikan.
Kapal yang beroperasi di perairan Indonesia dengan regulasi Indonesia, melayani rute Indonesia, tentu
punya karakteristik valuasi yang berbeda dengan kapal yang beroperasi di Mediterania atau Baltic Sea.
Bisnis di Negeri Seribu Prasangka
Indonesia memiliki blessing in disguise yang aneh: kita punya BUMN-BUMN yang powerful dan strategis,
namun sistem pengawasan yang paranoid terhadap setiap langkah bisnis mereka.
ASDP adalah contoh sempurna dari paradoks ini—mereka dituntut untuk profitable, tapi setiap
keputusan bisnis yang berani dianggap mencurigakan.
Akibatnya, BUMN kita menjadi seperti atlet yang dipaksa jadi juara dunia tapi diwajibkan berlari sambil
menggendong karung beras 50 kilo.
Tugas ganda ASDP—mencari keuntungan di rute komersial untuk menyubsidi rute perintis—adalah misi