Samsung Galaxy A55 Masih Jadi Primadona, Meski “Pelit” dan Kurang Kencang

Meski punya banyak kelemahan, Samsung Galaxy A55 tetap jadi HP 5 jutaan paling dicari di Indonesia, kalahkan Poco F6 yang lebih baru dan lebih kencang.-ISTIMEWA-
Material premium menjadi daya tarik utama: kaca Gorilla Glass Victus di depan dan belakang, serta frame metal yang kokoh dan tahan air.
Rasanya benar-benar seperti memegang ponsel flagship.
Dari sisi software, One UI juga menjadi nilai tambah besar. Antarmukanya bersih, rapi, dan bebas iklan—sesuatu yang langka di kelas menengah.
Selain itu, dukungan pembaruan sistem selama 4 tahun menjamin HP ini tetap lancar dalam jangka panjang.
Kamera Jadi Senjata Utama
BACA JUGA:Pegawai Rumah Makan yang Tenggelam di Sungai Musi
BACA JUGA:Pasal Selingkuh, Dua Warga Rejang Lebong Dicambuk 100 Kali
Bicara kamera, Galaxy A55 5G tak bisa diremehkan. Dalam kondisi siang hari, hasil fotonya bisa bersaing dengan Poco F6.
Tone warna Samsung cenderung kebiruan dengan kontras tinggi, sementara Poco menampilkan warna kekuningan yang lebih hangat.
Dalam kondisi malam hari, Samsung jelas unggul. Pemrosesan gambar (image processing) lebih rapi, warna lampu lebih natural, dan langit tampak benar-benar gelap.
Poco cenderung membuat hasil foto tampak lebih terang namun kehilangan detail.
Untuk video, Samsung lebih stabil berkat OIS dan bisa berpindah lensa saat merekam.
Poco hanya menyediakan slider digital yang lambat dan belum mendukung rekaman 4K di mode ultrawide. Samsung unggul di sini, meskipun belum bisa 4K 60 fps di semua lensa.
BACA JUGA:Dukung Penuh Pembangunan Laboratorium Kesehatan Berskala Besar
BACA JUGA:Fokus Pengendara Melawan Arus
Kenapa Tetap Laris?
Lalu, mengapa ponsel dengan banyak kekurangan ini masih begitu diminati?
Setidaknya ada empat alasan kuat: