BMKG Imbau Masyarakat Kurangi Aktivitas Luar Ruangan Akibat Cuaca Panas

Cuaca panas di Palembang. Foto : ist --
REL, Palembang - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan (Sumsel) mengingatkan masyarakat agar mewaspadai dampak cuaca panas yang melanda sejumlah wilayah di provinsi itu dalam beberapa hari terakhir, dengan suhu udara mencapai 34 hingga 35 derajat Celcius.
Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumatera Selatan, Wandayantolis menyebut jika kondisi tersebut masih tergolong normal secara klimatologis, namun perlu diantisipasi karena dapat meningkatkan risiko dehidrasi dan kebakaran hutan maupun lahan (karhutla).
“Peningkatan suhu ini disebabkan oleh gerak semu matahari yang saat ini melintas di sekitar wilayah Sumatera Selatan menuju ke Belahan Bumi Selatan. Akibatnya, radiasi sinar matahari terasa lebih kuat,” kata Wandayantolis di Palembang, Jum'at (17/10/2025).
Ia mengatakan panas terik juga dipicu oleh minimnya curah hujan dalam beberapa hari terakhir yang menyebabkan tutupan awan berkurang, sehingga sinar matahari langsung memanaskan permukaan bumi.
BACA JUGA:Bupati Joncik Umumkan 10 ASN Terima Sanksi Disiplin
“Karena awan hampir tidak terbentuk, panas matahari langsung mengenai permukaan dan membuat suhu udara terasa lebih tinggi,” katanya.
Ia menjelaskan suhu muka laut di sekitar perairan Indonesia juga cenderung lebih hangat dari biasanya, yang turut berpengaruh pada peningkatan suhu udara di daratan terutama di wilayah perkotaan seperti Palembang, Prabumulih, dan Banyuasin.
Menurutnya, kondisi panas ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir Oktober 2025, sebelum berangsur menurun seiring datangnya musim hujan.
“Selama periode kering ini, potensi kebakaran lahan meningkat. Kami imbau masyarakat untuk tidak membakar sampah atau membuka lahan dengan cara membakar,” imbuhnya.
BACA JUGA:REL dan PGRI Gelar Lomba Guru Favorit 2025
Oleh sebab itu, ia menyarankan masyarakat untuk mengurangi aktivitas luar ruangan pada siang hari, menggunakan pakaian berwarna terang dan longgar, serta memperbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi.
“Begitu hujan mulai turun dan tutupan awan meningkat, suhu udara akan berangsur lebih sejuk,” ucap dia. (*)