11 Mitos Menstruasi di Masyarakat Beserta Kebenarannya

Ilustrasi--

7. Tidak boleh minum obat saat menstruasi

Banyak yang beranggapan bahwa minum obat saat menstruasi dapat menyebabkan darah haid tersumbat dan menyebabkan kemandulan. 

Padahal faktanya, seorang wanita boleh saja mengonsumsi obat-obatan tertentu. Sebagai contoh obat pereda rasa nyeri jika rasa nyeri haid (dismenore) sangat mengganggu aktivitas.

Selain itu, saat haid Anda juga diperbolehkan minum suplemen penambah darah jika merasakan lemas.

Wanita haid juga boleh meneruskan minum obat-obatan yang rutin ia konsumsi, misalnya obat untuk mengontrol tekanan darah dan lain-lain.

8. Mitos tidak boleh olahraga saat menstruasi

Sebagian orang juga beranggapan bahwa wanita yang sedang haid tidak boleh berolahraga. Alasannya adalah jika berolahraga saat haid dapat membuat wanita lemas.

Padahal olahraga ringan seperti berjalan kaki, senam, yoga, dan bersepeda justru dianjurkan untuk meredakan rasa kram di perut.

Melansir dari Iranian Journal of Nursing and Midwifery Research, rutin melakukan senam aerobik dapat membantu mengatasi gejala-gejala PMS seperti nyeri pada perut.

Namun, yang Anda perlu perhatikan adalah hindari melakukan olahraga berat seperti angkat beban, bermain bola basket dan lain-lain.

Selain itu, pastikan pula Anda mengonsumsi air putih dengan cukup dan tidak berolahraga dengan durasi yang lama agar Anda tidak kelelahan dan dehidrasi.

9. Dilarang berhubungan intim saat menstruasi

Banyak orang yang beranggapan jika melakukan hubungan intim saat haid adalah hal yang tabu, menjijikan, atau bahkan terkesan kotor. 

Padahal menurut beberapa ahli, di antara manfaat berhubungan intim saat menstruasi adalah membantu meringankan kram perut. 

Hal ini dikarenakan gairah seksual dan orgasme melibatkan kontraksi otot dan pelepasan yang dapat membuat kram perut jadi lebih baik. Tidak hanya itu, darah haid juga bisa menjadi pelumas alami.

Tag
Share