Pilihan Olahraga yang Cocok untuk Anak Remaja

Ilustrasi--

    Lompat tali.

    Gimnastik.

    Aerobik.

Berenang dan bersepeda bukan merupakan olahraga yang memberi beban pada tulang. Akan tetapi, kedua olahraga tersebut juga bisa anak lakukan untuk membantu mengembangkan otot serta menjaga kekuatan tulang.

Selain itu, aktivitas fisik untuk remaja lainnya yang bisa dicoba adalah yang mampu meningkatkan fleksibiltas dan menenangkan tubuh.

Fleksibilitas juga dibutuhkan anak untuk meminimalisasi terjadinya keseleo serta otot yang tegang.

Jenis olahraga yang juga bisa dilakukan untuk remaja, termasuk di rumah, adalah balet, yoga, pilates, serta tai chi.

Anak remaja juga disarankan untuk melakukan olahraga yang bisa memaksimalkan tinggi badan, seperti berenang, lompat tali, atau bermain basket.

Berapa lama intensitas olahraga yang disarankan untuk remaja?

Idealnya, lama waktu aktivitas fisik yang dianjurkan untuk remaja dalam satu hari adalah 60 menit. Namun olahraga seminggu sekali di sekolah saja tidak cukup.

Aktivitas fisik adalah kegiatan yang membutuhkan energi untuk menggerakkan tubuh dan otot-otot kerangka. Perlu diketahui, aktivitas fisik tidak sama dengan berolahraga.

Olahraga adalah kegiatan terencana, terstruktur, dan berulang dengan tujuan yang spesifik, yaitu untuk melatih aspek kebugaran tertentu.

Sementara itu, aktivitas fisik bisa berupa kegiatan apa pun seperti berjalan kaki, bermain, atau membantu orangtua bersih-bersih rumah.

Sesuai anjuran dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), anak dan remaja yang berusia 5 sampai 17 tahun membutuhkan aktivitas fisik sebagai berikut.

    Setidaknya 60 menit aktivitas fisik dengan intensitas sedang hingga cukup berat setiap hari.

Tag
Share