REL , SUMATERA SELATAN - PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus menggenjot investasi di Sumatera Bagian Selatan dalam rangka dukungan logistik distribusi batu bara nasional.
KAI menargetkan kapasitas lintas angkutan batu bara di Sumatera Bagian Selatan pada 2027 sebesar 84 MTPA (Metric Tones Per Annum) dan sebesar 105 MTPA pada 2030. Pada tahun ini, kapasitas lintas yang ditargetkan adalah 58,4 MTPA.
“Investasi KAI pada angkutan batu bara di Sumatera Bagian Selatan merupakan bagian peningkatan peran serta transportasi dalam pembangunan nasional.
Hal ini mengingat bahwa pengangkutan dengan angkutan kereta api lebih efesien dibandingkan dengan moda transportasi darat lainnya.
BACA JUGA:PT MJS Resmi Beroperasi dan Produksi
BACA JUGA:40 Pejabat Struktural Selesai Ikuti Pelatihan
Selain itu ada faktor lainnya seperti ketepatan waktu, lebih ramah lingkungan, keamanan, dan keselamatan, sehingga KAI tetap dipercaya oleh mitra-mitra angkutan batu bara kami,” kata Anne Purba – Vice President Public Relations KAI.
Pengembangan angkutan batu di Sumatera Bagian Selatan dilakukan pada sejumlah sektor seperti prasarana dan sarana.
Pada bagian prasarana, skema pengembangan secara keseluruhan dibagi menjadi 3 segmen yaitu lintas Lahat – Kertapati, lintas Prabumulih – Tegineneng, dan lintas Tegineneng – Tarahan.
Anne Purba menambahkan bahwa proyek pembangunan di sektor Kereta Api Logistik Lahat - Muara Enim - Prabumulih - Tarahan / Lampung dan Prabumulih - Kertapati / Palembang merupakan salah satu dari Proyek Strategis Nasional sesuai dengan Perpres RI Nomor 109 Tahun 2020, tanggal 17 November 2020.
Sehingga KAI akan berkomitmen bersama stake holders lainnya menyelesaikan Proyek Strategis Nasional ini dengan sebaik -baik nya
BACA JUGA:Raih Medali Perak di Kompetisi Matematika Internasional
BACA JUGA:Hadiri Pembahasan Pengentasan Kemiskinan
Pada tahun 2024 hingga bulan Juni, KAI telah menyelesaikan pengembangan prasarana seperti pembangunan jalur V, VI dan Badug serta pendukung Depo Simpang Tahap 3 Wilayah Divre III Palembang, penataan Emplasemen Kramasan Wilayah Divre III Palembang, persinyalan elektrik dan intermediate block Sumatera Selatan Lintas Prabumulih-Simpang Tahap 2, perbaikan fasilitas GOR Muaraenim, dan penanganan longsor Bangunan Hikmat (BH 925).
Adapun pengembangan prasarana yang masih dalam tahap penyelesaian pada tahun ini di antaranya fasilitas operasi kereta api Stasiun Kramasan, pembuatan Overpass BH 925 untuk mendukung pembangunan double track antara Muaraenim-Banjarsari, peron tinggi jalur V-VI baru Emplasemen Muaraenim, finalisasi double track Muaraenim-Muaralawai, fasilitas operasi kereta api double track Muaraenim-Muaralawai, pengembangan Depo Lokomotif Kertapati, perpanjangan 1 Jalur SF 60 Emplasemen Stasiun Lahat dan fasilitas operasi kereta api wilayah Divre III Palembang serta pengembangan prasarana lainnya demi mendukung angkutan barang di Sumbagsel berjalan dengan efektif dan efisien.