Bantuan ini diharapkan dapat dikembangkan oleh masyarakat desa agar hasilnya bisa dinikmati secara berkelanjutan.
"Namun, ini dengan catatan bahwa anggaran yang diberikan tidak dipotong, seperti yang terjadi pada tahun ini. Jangan sampai bantuan habis begitu saja tanpa ada manfaat yang jelas," tegas Eliyanti.
Ia pun mengingatkan tentang pentingnya pengelolaan yang baik. "Ada daerah yang ketika dibantu, jumlah ternaknya bertambah pesat sehingga bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Itu contoh yang baik dan harus kita tiru," lanjutnya.
Selain membahas bantuan ternak, dalam pertemuan tersebut juga dilakukan sosialisasi mengenai pentingnya menghapus stigma rawan pangan dan menghentikan kebiasaan boros pangan.
BACA JUGA:Massa Gelar Aksi Damai di Depan Kantor Bawaslu Empat Lawang, Tuntut Pilkada yang Adil
BACA JUGA:Kebakaran Lahan di Padang Ajan Empat Lawang, 2 Hektare Padang Ilalang Terbakar
Dinas Ketahanan Pangan berharap melalui program-program ini, Desa Karang Cahya dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan dan menghindari ancaman kelangkaan di masa mendatang.
Program Dana Desa Harus Tepat Sasaran
Noperman Subhi menegaskan bahwa program ketahanan pangan yang dibiayai melalui dana desa harus benar-benar dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Dana desa yang telah dialokasikan harus berhasil guna dan tepat sasaran, terutama untuk meningkatkan ketahanan pangan di desa," ujarnya.
Dengan berbagai upaya yang tengah dijalankan, Pemerintah Kabupaten Sumsel optimis bahwa Desa Karang Cahya dapat keluar dari kategori rawan pangan dan menjadi desa yang mandiri dalam aspek pangan.
BACA JUGA:Bergerak Cepat, Sweeping Aksi Sumbangan Ilegal
BACA JUGA:Fauzan Ajak Meneladani Sifat Nabi Muhammad SAW
Dukungan dari masyarakat serta sinergi dengan pemerintah akan menjadi kunci utama dalam mewujudkan hal tersebut.***