8—12 jam
Karbon monoksida jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan menggantikan oksigen untuk mengikat diri pada sel darah merah dan menyebabkan berbagai masalah jantung.
National Health Service menyebutkan bahwa selama 8 jam pertama setelah Anda berhenti merokok, kadar karbon monoksida dalam tubuh mulai menurun dan tergantikan dengan oksigen.
24 jam
Peluang serangan jantung pada kelompok perokok lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok bukan perokok, yakni mencapai 70%.
Kabar baiknya, efek berhenti merokok selanjutnya adalah menurunkan risiko serangan jantung yang selama ini menghantui Anda. Ini terjadi setelah 24 jam pertama setelah Anda berhenti merokok.
Paru-paru perokok juga akan mulai melunturkan lendir dan zat-zat racun yang menempel menghalangi jalur pernapasan Anda.
Perhatikan pula gejala sakau yang biasa muncul di fase berhenti merokok ini. Seiring dengan kinerja paru yang mulai membaik, Anda mungkin akan mengalami gejala flu umum (sakit tenggorokan, batuk, dan permasalahan pernapasan lainnya).
48 jam
Nikotin menyebabkan kecanduan kimiawi sehingga memberikan sinyal pada tubuh untuk memenuhi kebutuhan nikotin hingga kadar tertentu.
Jika kebutuhan ini tidak dipenuhi, candu rokok bisa mengakibatkan menurunnya fungsi indera, terutama indera penciuman dan perasa.
Setelah 48 jam, efek setelah berhenti merokok yang terjadi adalah ujung-ujung saraf akan tumbuh kembali sehingga kedua indera tersebut akan bekerja seperti sedia kala.
3 hari
Pada tahap ini, seluruh kadar nikotin yang tersisa dalam tubuh Anda akan menghilang seluruhnya. Kabar buruknya, di fase ini pulalah gejala sakau akan rentan timbul dan meningkat.
Anda mungkin mengalami mual, kram, dan berbagai masalah emosional sebagai tambahan dari gejala awal putus nikotin.
Ketegangan dan rasa ngidam perlahan menumpuk selama fase ini sehingga terkadang tidak tertahankan.