Menteri Luar Negeri Sugiono membeberkan bahwa agenda kerja sama kali ini akan mencakup bidang-bidang strategi seperti investasi energi, peningkatan ekspor produk Indonesia ke Tiongkok, serta kerja sama dalam pendidikan dan penelitian ilmiah. Beberapa kesepakatan juga diharapkan dapat memperkuat stabilitas dan kerja sama di kawasan Asia-Pasifik, mengingat pentingnya stabilitas geopolitik di kawasan ini bagi pertumbuhan ekonomi kedua negara.
Kunjungan ini menandai babak baru dalam hubungan Indonesia-Tiongkok, yang telah lama menjalin kemitraan dalam bidang ekonomi dan sosial budaya. Pemerintah Tiongkok juga memberikan apresiasi atas kepercayaan Indonesia yang memilih Tiongkok sebagai destinasi kunjungan pertama Presiden Prabowo, yang dinilai sebagai simbol persahabatan dan komitmen kuat antara kedua negara.
BACA JUGA:Prabowo Kembali dengan 'Oleh-Oleh' Investasi Rp156 Triliun dari China
BACA JUGA:Viral! Siswi SMP Dikeluarkan dari Kelas Gara-gara Tidak Bawa Kamus
Penandatanganan MoU
Rangkaian pertemuan ini akan diakhiri dengan penandatanganan sejumlah MoU antara Indonesia dan Tiongkok, sebagai wujud dari upaya konkret kedua negara dalam mempererat hubungan bilateral. Kesepakatan-kesepakatan tersebut mencakup inisiatif bersama dalam infrastruktur, pengembangan sumber daya manusia, dan upaya mengatasi tantangan global, termasuk perubahan iklim dan keamanan energi.
Melalui undang-undang ini, Presiden Prabowo menunjukkan komitmennya untuk memperkuat kemitraan Indonesia-Tiongkok dan memainkan peran aktif dalam menjaga stabilitas kawasan serta mempercepat pertumbuhan ekonomi di kedua negara.(*)