REL, Palembang - Provinsi Sumetara Selatan, belum aman dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).Namun pemerintah mengklaim penyakit pada ternak ini belum benar-benar dinyatakan ada, tapi baru terduga.
“Sampai saat ini belum ada sapi di Sumsel yang benar-benar dinyatakan terkena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK),” sebut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Sumsel, Ruzuan Effendy, Jumat (17/1).
"Yang ditemukan baru terduga, dan ini juga cuma di beberapa daerah. Seperti OKU Selatan dan Ogan Ilir (OI),” tambah Ruzuan. Untuk yang terduga PMK itu sudah dilakukan pengobatan.
Dia menjelaskan terkait PMK, pihaknya telah melakukan upaya antisipasi jauh sebelum itu melalui program biosecurity. Seperti penyemprotan disinfektan, dan vaksinasi.
BACA JUGA:Giat Pasti untuk Pastikan Kenyamanan Jemaah
"Vaksinasi pemerintah 10 ribu (dosis), sudah disebar ke setiap kabupaten/kota dan selesai dilaksanakan. Termasuk ada juga vaksin secara mandiri," jelasnya. Vaksinasi mandiri, dilaporkan terdata ada 725 ekor sapi.
Upaya lain yang dilakukan selain dilakukan penanganan, yaitu melakukan pengetatan keluar masuk sapi ke Sumsel. Memastikan setiap sapi ada surat kesehatannya, dan dilakukan isolasi jika terdapat tanda–tanda, kemudian diobati.
"Kami melakukan koordinasi dengan kabupaten/kota, khususnya daerah yang memang lalu lintas sapinya tinggi," ujarnya. Dengan langkah-langkah dan upaya yang dilakukan, harapannya tidak terjadi wabah PMK di Sumsel.
BACA JUGA:Banyak yang Nggak Tau, Ini Pesona Tasikmalaya
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian & Ketahanan Pangan Kota Palembang, Albert Medianto menyampaikan di Palembang juga belum ditemukan kasus PMK. "Ketersediaan vaksin dalam rangka pencegahan PMK di Kota Palembang sampai dengan Januari 2025, sebanyak 300 dosis," sampainya.
Sebagai langkah antisipasi keluar masuk sapi, pihaknya melakukan koordinasi dengan Dinas Peternakan Provinsi Sumsel. “Jumlah populasi sapi di Kota Palembang sekitar 5.300 ekor. Kerbau 120 ekor," jelasnya.
Kebanyakan ternak tersebut sebagian besar adalah ternak usaha. Sedangkan ternak rakyat hanya sekitar 1.000 ekor yang menyebar di seluruh kecamatan kota Palembang. “Kesadaran peternak Palembang melakukan vaksinasi PMK secara mandiri cukup tinggi. Hal ini memudahkan pengawasan dan pemantauan PMK di wilayah kota Palembang," pungkasnya. (*)