Rel,Kayuagung – Terletak megah di tepi Sungai Komering, Masjid Agung Solihin Kayuagung bukan hanya menjadi pusat peribadatan, tetapi juga destinasi wisata religi unggulan di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Kemegahan bangunannya, pengelolaan yang profesional, serta fungsinya yang memberdayakan masyarakat menjadikan masjid ini lebih dari sekadar tempat salat.
Masjid berwarna putih bersih ini dihiasi ornamen khas Sumatera Selatan berwarna emas dan merah maroon, menciptakan nuansa sakral sekaligus estetis.
Di halaman masjid, berdiri miniatur Perahu Kajang—ikon budaya masyarakat Kayuagung yang memperkaya nilai sejarah kawasan ini.
BACA JUGA:4 Masjid Ikonik di Sumatera Selatan Ini Punya Arsitektur Unik, Cocok untuk Wisata Religi!
Ikon Religi dan Pusat Pembinaan Umat
Masjid Agung Solihin Kayuagung menjadi contoh nyata bahwa masjid bisa menjadi pusat pemberdayaan umat. Di bawah kepemimpinan Ketua Takmir, H. Antonius Leonardo, masjid ini dimakmurkan oleh empat unsur penting: pemerintah, aghnia (pengusaha), jemaah, dan umat.
“Masjid ini bukan hanya tempat salat, tapi juga tempat mendidik, membimbing, dan memberdayakan umat. Kami ingin menjadikan masjid sebagai solusi berbagai persoalan masyarakat,” ujar H. Anton.
Pengelolaan infak yang transparan dan bertanggung jawab memungkinkan masjid ini menggaji marbot, petugas keamanan, dan memastikan fasilitas selalu dalam kondisi terbaik. Tak heran jika suasana di dalam masjid terasa nyaman, tertib, dan aman.
BACA JUGA:Wisata Religi Kalimantan Barat: Harmoni Iman di Tengah Alam Lestari
Layanan Jemaah yang Humanis
Dengan prinsip pelayanan berbasis keamanan, kenyamanan, dan ketertiban, takmir masjid menetapkan standar tinggi dalam melayani jemaah.
Tiga petugas keamanan berjaga 24 jam dalam tiga shift, bahkan menjaga kendaraan dan sandal jemaah dengan penuh tanggung jawab tanpa memungut biaya parkir.
Kebersihan masjid juga menjadi prioritas. Setiap hari, para marbot membersihkan area masjid termasuk toilet, memastikan pengunjung merasa betah untuk berlama-lama beribadah maupun bersilaturahmi.
BACA JUGA:Wisata Religi Kalimantan Barat: Harmoni Iman di Tengah Alam Lestari