REL, Empat Lawang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Empat Lawang terus melakukan pemantauan terhadap proses perbaikan jalan provinsi yang menghubungkan Kota Pagar Alam–Kepahiang, pasca amblesnya akses jalan di antara Desa Sawah dan Desa Seleman Ulu, Kecamatan Muara Pinang, akibat hujan deras dan meluapnya Sungai Lintang Kiri beberapa waktu lalu.
Wakil Bupati Empat Lawang, Arifa’i, S.H., menyampaikan bahwa sesaat setelah menerima laporan mengenai amblesnya jalan tersebut, Bupati Empat Lawang, Dr. H. Joncik Muhammad, langsung meninjau lokasi dan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) untuk langkah penanganan cepat.
“Alhamdulillah, kemarin alat-alat berat sudah tiba di lokasi dan mulai melakukan langkah-langkah perbaikan. Saat ini penanganan sudah mulai berjalan,” ujar Arifa’i, Selasa (28/10/2025).
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sumsel atas gerak cepat dalam mengatasi terputusnya akses jalan tersebut. Menurutnya, ruas jalan itu merupakan jalur vital yang tidak hanya digunakan masyarakat Empat Lawang, tetapi juga menjadi penghubung penting antar kabupaten/kota di Sumsel menuju Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Sebanyak 179 Anak Terima Bantuan Makanan Tambahan
“Kami sangat mengapresiasi respon cepat dari Pemerintah Provinsi. Akses ini sangat strategis bagi mobilitas masyarakat dan distribusi ekonomi lintas daerah,” tambahnya.
Sebagai langkah awal, Pemerintah Provinsi Sumsel berencana memasang jembatan Bailey di lokasi jalan ambles untuk memastikan kelancaran lalu lintas sementara waktu.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Empat Lawang, Eko Purwanto, S.T., menjelaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Dinas PU Provinsi Sumsel agar proses penanganan berjalan lancar dan sesuai target.
“Sejauh ini belum ada kendala berarti. Rencananya pemasangan Jembatan Bailey akan tuntas dalam empat sampai lima hari ke depan,” jelasnya.
BACA JUGA:Wabup Ajak Pemuda Gunakan Teknologi Secara Bijak
Eko menambahkan, percepatan perbaikan akses jalan sangat penting karena jalan alternatif yang digunakan sementara ini merupakan jalur irigasi dengan kondisi sempit dan tidak layak untuk dilalui kendaraan besar.
“Kami khawatir jika jalan irigasi itu terus digunakan, akan rusak karena tidak dirancang untuk beban kendaraan berat. Oleh sebab itu, pemasangan jembatan darurat ini menjadi prioritas,” tandasnya.
Pemkab Empat Lawang berkomitmen terus memantau perkembangan di lapangan dan memastikan akses vital antar daerah segera normal kembali untuk mendukung aktivitas masyarakat dan perekonomian wilayah. (*)