Risiko yang sama pun bisa terjadi bila Anda mengalami silent stroke yang terjadi ketika Anda mengalami stroke tanpa Anda sadari.
BACA JUGA:Tim Intel Kodim 0415/Jambi Amankan TNI Gadungan
BACA JUGA:Tabrak Pos Gatur Nilakandi, Sopir Truk Diamankan
Oleh karena itu, berhenti merokok merupakan salah satu cara untuk memutus hubungan antara stroke dan kebiasaan ini.
Bagaimana merokok dapat menyebabkan stroke?
Asap rokok mengandung sekitar 4.000 zat kimia berbahaya. Ini termasuk karbon monoksida, formaldehyde, arsenik, dan sianida.
Ketika diisap, zat-zat kimia dari asap ini masuk ke paru-paru dan kemudian ditransfer ke dalam aliran darah.
Darah yang mengandung zat kimia tersebut kemudian mengalir ke seluruh tubuh, mengubah dan merusak sel-selnya, serta memengaruhi cara kerja tubuh Anda.
Perubahan inilah yang kemudian dapat meningkatkan risiko stroke. Adapun perubahan pada tubuh akibat asap rokok bisa terjadi dalam berbagai cara.
Berikut adalah kondisi yang dapat terjadi pada tubuh Anda jika merokok.
Menurunkan kadar kolesterol baik dan menaikkan kolesterol jahat yang bisa memicu plak di pembuluh darah.
Karbon monoksida dari asap rokok dapat menurunkan kadar oksigen dalam darah.
Nikotin dalam rokok menyebabkan detak jantung meningkat.
Memicu fibrilasi atrium jantung.
Membuat trombosit, yaitu salah satu jenis sel darah, lebih mungkin untuk bersatu, sehingga meningkatkan risiko terjadinya gumpalan darah.
Adapun semua perubahan tersebut bisa menyebabkan terjadinya aterosklerosis, yaitu suatu kondisi ketika pembuluh darah arteri menyempit dan mengeras.