Ada banyak jenis susu yang beredar di pasaran. Salah satu yang banyak digemari orang adalah susu UHT. Susu ini juga dinilai lebih aman karena mencegah kontaminasi kuman. Telusuri informasi lengkapnya berikut ini.
Apa itu susu UHT?
Susu UHT susu yang diolah menggunakan teknologi bernama UHT (ultra-high temperature). Ini adalah metode pengolahan susu sapi dengan menggunakan teknologi pemanasan tingkat tinggi dalam waktu singkat.
Proses ini mirip dengan metode memanaskan pada susu pasteurisasi, tapi durasi dan suhunya berbeda.
BACA JUGA:Kapolsek Pimpin Rapat Penyusunan Panitia HUT RI
BACA JUGA:Supervisi Intensif Operasi Senpi Musi 2024
Susu sapi akan dipanaskan dengan suhu 135 – 154°C selama 1 – 8 detik. Nah, setelah melewati proses tersebut, susu harus langsung dikemas dalam karton atau kaleng steril.
Dibandingkan dengan jenis susu lainnya, susu UHT memiliki waktu simpan yang lebih panjang, tapi tidak disimpan dalam keadaan terbuka.
Susu jenis ini idealnya bisa tahan hingga 9 bulan tanpa perlu disimpan di kulkas. Jika kemasan susu dibuka, masa simpannya hanya bisa bertahan dalam waktu 3 – 4 hari saja.
Kandungan susu UHT
BACA JUGA:Kapolda Sumatera Selatan Raih Penghargaan Bergengsi di CNN Indonesia Awards 2024
BACA JUGA:Rapat Strategis di Empat Lawang: Peningkatan Sinergitas dalam P4GN
Jenis susu yang kerap diolah menggunakan teknik UHT adalah susu sapi. Susu yang ditemukan di pasaran, terbagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu susu rendah lemak, susu skim, dan susu whole milk atau full cream.
Berikut kandungan gizi segelas susu sapi UHT sebesar 240 ml.
Protein: 7,99 gram.