Golput di Pilkada Jakarta 46,95 Persen, Lebih Besar dari Suara Tiga Calon

Golput di Pilkada Jakarta 46,95 Persen, Lebih Besar dari Suara Tiga Calon-ist/net-

Golput di Pilkada Jakarta 46,95 Persen, Lebih Besar dari Suara Tiga Calon

REL, JAKARTA - Pilkada Jakarta 2024 mencatat angka golput tertinggi dalam sejarah. 

Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, tingkat partisipasi pemilih hanya mencapai 53,05 persen dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 8.214.007 orang. Ini berarti 46,95 persen atau sekitar 3,8 juta orang memilih untuk tidak menggunakan hak pilih mereka.

Angka golput ini bahkan lebih besar dibandingkan perolehan suara masing-masing pasangan calon gubernur. 

Pilkada kali ini diikuti oleh tiga pasangan: Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan Pramono Anung-Rano Karno. Namun, tingginya angka golput ini menimbulkan banyak pertanyaan terkait minat dan kepercayaan masyarakat terhadap politik di Jakarta.

BACA JUGA:Deretan Gubernur Petahana Tumbang di Pilkada 2024 Versi Quick Count

BACA JUGA:Timses Lucianty-Syaparuddin Ucapkan Selamat, Toha-Rohman Menang Quick Count Pilkada Muba 2024

Apa Penyebab Tingginya Golput?

Beberapa faktor diduga menjadi penyebab tingginya angka golput di Jakarta:

1. Kekecewaan terhadap Calon Pemimpin

Banyak masyarakat yang merasa calon kepala daerah yang bersaing tidak memiliki visi-misi yang menarik atau rekam jejak yang cukup baik. 

Kritikan terkait kompetensi dan partai pengusung para calon pun ramai disuarakan di media sosial.

2. Kelelahan Politik

Pilkada Jakarta berlangsung setelah Pemilihan Legislatif dan Pemilu Presiden, membuat masyarakat mungkin merasa lelah dengan agenda politik yang bertubi-tubi sepanjang tahun 2024.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan