Terowongan Sultan Alimuddin-Kakap di Samarinda Capai 91,7%, Siap Jadi Ikon Baru Infrastruktur Indonesia

--
REL,BACAKORAN.CO.Samarinda – Proyek pembangunan Terowongan Jalan Sultan Alimuddin-Kakap di Kota Samarinda yang digarap oleh PT PP (Persero) Tbk mencatat progres signifikan dengan capaian fisik mencapai 91,702% per awal April 2025.
Proyek ini menjadi sorotan karena tidak hanya merupakan terowongan jalan pertama di Kalimantan Timur, tetapi juga yang pertama di Indonesia yang dibiayai sepenuhnya oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tingkat kota.
BACA JUGA:5 Destinasi Wisata Tersembunyi yang Sepi Pengunjung Setelah Libur Lebaran
Dengan nilai investasi sebesar Rp395,9 miliar, proyek ini dibangun untuk mengurai kemacetan kronis serta meningkatkan keselamatan lalu lintas di kawasan Gunung Manggah, Samarinda.
Terowongan ini memiliki panjang 400 meter, lebar 10 meter, dan akan memiliki dua lajur satu arah yang direncanakan mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2025.
Proyek ini menjadi simbol kemandirian nasional dalam pembangunan infrastruktur, karena seluruh proses mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan dilakukan oleh anak bangsa.
Salah satu keunggulan proyek ini adalah penggunaan metode konstruksi modern yaitu Parallel NATM (New Austrian Tunneling Method).
Metode ini memungkinkan berbagai pekerjaan—seperti penggalian dasar (lower excavation), pembangunan lantai (invert), dan pelapisan dinding (lining)—dilakukan secara paralel, sehingga mempercepat proses pembangunan tanpa mengorbankan aspek keselamatan maupun kualitas.
BACA JUGA:ASN Diminta Jadi Duta Wisata, Kepala BKN: Bisa Dongkrak Pariwisata Nasional!
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang meninjau proyek ini pada Februari 2025, menyampaikan apresiasinya atas pembangunan yang dinilai strategis dalam mengurai kemacetan dan meningkatkan konektivitas wilayah.
“Infrastruktur ini krusial dalam mendukung pemerataan pembangunan di Kalimantan Timur,” ungkap Gibran.
Sementara itu, Corporate Secretary PT PP, Joko Raharjo, menyatakan bahwa proyek ini menjadi bukti nyata kemampuan lokal dalam membangun infrastruktur kelas dunia.
“Dengan penerapan inovasi NATM, durasi pengerjaan proyek dapat dipersingkat secara signifikan tanpa mengurangi aspek keselamatan dan kualitas konstruksi,” ujar Joko.
BACA JUGA:Vicky Prasetyo Bagi-bagi THR Rp 1 Miliar, Lebaran Jadi Momen Berbagi Rezeki!