Gagal Masuk PTN, Pieter Malah Diterima 6 Kampus Jerman dan Kuliah Gratis hingga S2

Gagal Masuk PTN, Pieter Malah Diterima 6 Kampus Jerman dan Kuliah Gratis hingga S2-ist/net-

Hasilnya? Pieter lolos di semua kampus tersebut. Ia akhirnya memilih RWTH Aachen dan kini hampir menyelesaikan S2 Computer Science, setelah sebelumnya juga lulus S1 dari kampus yang sama.

Kuliah Gratis dan Tanpa Seleksi Nilai

Saat Pieter mendaftar tahun 2019, jurusan yang ia tuju tergolong non-NC (Numerus Clausus) — artinya tidak ada kuota terbatas dan seleksi berdasarkan nilai.

“Kalau jurusan non-NC, asal dokumen lengkap dan daftar tepat waktu, pasti keterima. Nilai kamu nggak dilihat sama sekali,” ungkap Pieter.

Sebaliknya, jurusan NC seperti kedokteran dan farmasi tetap menerapkan seleksi ketat berdasarkan nilai, pengalaman, atau kuota.

Biaya Hidup dan Tips Bertahan

Meski kuliah gratis, hidup di Jerman tetap memerlukan perencanaan keuangan yang matang. Pieter mengungkapkan rincian biaya hidup bulanannya:

Tempat tinggal (sharing): €370 / Rp 7 juta

Makanan dan kebutuhan dapur: €250 / Rp 4,7 juta

Asuransi kesehatan: €144 / Rp 2,7 juta

Biaya lain-lain: €100 / Rp 1,8 juta

Untuk menutupi biaya, ia bekerja paruh waktu di kantor, masak sendiri, dan tinggal bersama teman.

Bahasa: Tantangan Terbesar, tapi Kunci Utama

Bahasa menjadi rintangan utama saat awal kuliah S1 karena perkuliahan seluruhnya dalam bahasa Jerman. Namun menurut Pieter, inilah kunci untuk benar-benar memahami budaya, memperluas pergaulan, dan membuka lebih banyak peluang.

“Dengan bisa bahasa Jerman, kamu bukan cuma bisa kuliah, tapi juga berteman lintas negara dan mengenal dunia lebih luas,” katanya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan