Mahfud MD Kritik Alokasi Anggaran: Makan Bergizi Gratis Penting, Tapi Pendidikan di UUD 1945 Lebih Penting!

Mahmud Md -Net/Foto/Ist.-
MBG: Rp335 triliun untuk 82,9 juta penerima
Beasiswa LPDP: Rp25 triliun
Program Indonesia Pintar (PIP): Rp15,6 triliun
KIP Kuliah/Bidikmisi: Rp17,2 triliun
Penerima Manfaat Guru/Dosen: Rp178,7 triliun
Penerima Manfaat Sekolah/Kampus: Rp150,1 triliun
Dengan komposisi tersebut, anggaran MBG bahkan 10 kali lebih besar dibanding beasiswa LPDP, dan lebih besar dari gabungan BOS dan BOP PAUD.
BACA JUGA:Seleksi Masuk PT 2025: Mapel Pilihan TKA Wajib Ada di Rapor Minimal 2 Semester
BACA JUGA:Tok! MK Tegaskan Lulusan SMA Tetap Bisa Jadi Presiden, Gugatan Syarat Ditolak
Kritik: Lonjakan Anggaran MBG Dianggap Tidak Proporsional
Mahfud juga menyoroti lonjakan cepat anggaran MBG sejak diluncurkan. Pada tahun 2025, pemerintah hanya menganggarkan Rp71 triliun, namun meningkat drastis menjadi Rp171 triliun, dan kembali melonjak menjadi Rp335 triliun pada tahun 2026.
Menurutnya, angka ini sudah melampaui sejumlah kementerian besar, termasuk Kementerian Pertahanan (Rp167,4 triliun), Kemenkes (Rp104,3 triliun), dan Kemensos (Rp76 triliun).
“Kalau anggarannya sebesar itu, tentu perlu diawasi dengan ketat. Jangan sampai mengorbankan mutu pendidikan anak-anak kita,” tambahnya.
Mahfud menegaskan, pemerintah perlu meninjau ulang arah kebijakan fiskal agar keseimbangan antara kebutuhan gizi dan pendidikan tetap terjaga.
“MBG bisa dijalankan tanpa harus mengorbankan hak pendidikan. Pendidikan adalah amanat konstitusi yang tidak boleh dilanggar,” pungkasnya.