Pj Gubernur Sumsel dan Dirut PT Pupuk Indonesia Bahas Optimalisasi Kerjasama untuk Ketersediaan Pupuk
Foto: dok/Humas Pemprov Sumsel --
REL, Palembang - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni menerima kunjungan silaturahmi dari Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Tri Wahyudi di Griya Agung, Selasa (14/5/2024).
Pertemuan ini bertujuan untuk membahas optimalisasi kerjasama antara PT Pupuk Sriwijaya dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) dalam rangka mendukung kemajuan sektor pertanian di wilayah tersebut.
Dalam sambutannya, Pj Gubernur Fatoni menyampaikan bahwa Sumatera Selatan merupakan provinsi dengan potensi besar di bidang pertanian.
Oleh karena itu, penting untuk menjalin kerjasama yang baik dengan berbagai pihak, termasuk PT Pupuk Sriwijaya, dalam memastikan ketersediaan pupuk yang berkualitas dan terjangkau bagi para petani.
BACA JUGA:Sumsel Berkomitmen Menjaga Stabilitas dan Keamanan Pemilu 2024
"Sumsel ini provinsi yang sangat besar, peluang di bidang pertaniannya tentu sangat besar pula. Oleh karena itu, pentingnya adanya kerjasama yang baik, baik dalam penyediaan pupuk, perkembangan pertanian dan perkebunan," ujar Fatoni.
Lebih lanjut, Fatoni menjelaskan bahwa kedepannya Sumatera Selatan akan mengoptimalkan lahan pertanian dengan adanya penambahan 300.000 hektar sawah baru.
Hal ini membuka peluang besar bagi Sumsel untuk menjadi lumbung pangan nasional.
"Kita kedepan di Sumsel akan optimalisasi lahan, Mentan Menyampaikan kita ada penambahan lahan sawah baru sebanyak 300,000 Hektar cetak sawah baru, ini akan menjadi peluang sumsel menjadi lumbung pangan oleh karna itu perlunya kerjasama yang baik," ungkapnya.
BACA JUGA:Sumsel Berkomitmen Menjaga Stabilitas dan Keamanan Pemilu 2024
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Pupuk Sriwijaya Tri Wahyudi menyampaikan komitmennya untuk mendukung program Pemprov Sumsel dalam meningkatkan produksi pertanian.
Namun, Wahyudi juga menyampaikan beberapa kendala yang dihadapi PT Pusri dalam memastikan kelancaran produksi pupuk, seperti masalah produksi dan bahan baku, kedangkalan sungai Musi, dan kebutuhan gas.
"Kita sekarang dapat penugasan peningkatan produksi pupuk subsidi yang tadinya 4,7juta ton sekarang menjadi 9,5 juta ton, sehingga kami minta support nya kepada Pemprov Sumsel agar kebutuhan ini dapat tercapai, karna ini menyangkut masalah distribusi bahan baku gas dll," papar Wahyudi.
Meskipun terdapat beberapa kendala, Wahyudi menegaskan bahwa ketersediaan pupuk di Indonesia saat ini masih cukup untuk memenuhi kebutuhan para petani.