8 Gangguan Pencernaan yang Sering Terjadi pada si Kecil
Ilustrasi--
Selain itu, susu PHP yang juga dilengkapi dengan DHA lebih tinggi, omega 3 dan 6, asam folat, zat besi, dan kalsium juga membantu mengoptimalkan IQ si Kecil.
BACA JUGA:Fokus pada Penurunan Angka Kecelakaan
BACA JUGA:Tunggakan BPJS Kesehatan Tembus Rp 29,8 Miliar
2. Intoleransi laktosa
Si Kecil yang lahir prematur umumnya lebih rentan mengalami intoleransi laktosa. Ini adalah kondisi ketika tubuh tidak dapat memecah laktosa yang ditemukan dalam susu dan produk susu.
Pada si Kecil yang memiliki masalah pencernaan ini, ia akan mengalami gejala perut kembung dan bergas serta diare setelah makan atau minum susu dan produk turunannya.
Bila si Kecil memiliki kondisi ini, Anda harus benar-benar memperhatikan apa pun yang dimakannya. Pastikan jumlah laktosa yang dimakan si Kecil hanya berjumlah sedikit.
Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih tepat sesuai kondisi buah hati Anda.
3. Diare
Pada dasarnya, diare pada si Kecil sama dengan orang dewasa. Kondisi ini ditandai dengan buang air terus menerus dengan bentuk feses si Kecil yang encer dan berair.
Umumnya, kondisi ini terjadi akibat infeksi bakteri atau virus (biasanya rotavirus) atau penyebab lainnya. Misalnya alergi, intoleransi makanan, konsumsi obat tertentu, hingga irritable bowel syndrome.
Untuk mengatasi kondisi ini, minta si Kecil untuk minum lebih banyak air putih guna mengganti cairan yang hilang akibat diare dan mencegah dehidrasi.
Diet BRAT juga mungkin akan dokter sarankan untuk mengatasi diare si Kecil. Adapun jika si Kecil masih berusia di bawah 1 tahun, pemberian ASI serta MPASI tetap perlu dilanjutkan.
4. Sembelit
Gangguan pencernaan pada si Kecil berikutnya adalah sembelit. Sembelit pada si Kecil umumnya disebabkan oleh kurangnya asupan serat dan/atau cairan.