Semua kebutuhan itu akhirnya tersedia. Air ada. Jalan ada. Istana ada. Minimalis. Proyek air minum selesai. Jalan-jalan diaspal. Gedung-gedung dikebut. Semua konsentrasi terpusat untuk menyelesaikan proyek. Sampai tidak ada kesempatan untuk memikirkan pesta boyongan.
Anda pun sudah tahu: di IKN akhirnya hanya ada upacara hari kemerdekaan yang tidak istimewa. Acaranya sendiri berjalan lancar tapi tidak jadi ada pesta.
Masih ada waktu. Masih 10 hari lagi Pak Jokowi meninggalkan Istana. Masih ada kesempatan bagi siapa pun untuk merencanakan pesta perpisahan. Menunjukkan hormat pada pemimpin tertinggi negara. Menyampaikan rasa terima kasih atas kepemimpinannya selama 10 tahun.
Sudah selayaknya pemimpin yang sudah bekerja keras untuk bangsanya dikenang secara baik. Lewat cara masing-masing.
Toh kita telah puja-puja ketika beliau datang. Kita harus puja-puja pula ketika beliau pergi. Tampak dada, tampak punggung. (DAHLAN ISKAN)