7. SMPTK Negeri Teluk Wondama, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat
8. SMPTK Negeri Raja Ampat, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya
9. SMPTK Negeri Sorong, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya
10. SMPTK Negeri Sorong Selatan, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Daya
Langkah Penting Menuju Indonesia Emas 2045
Muhammad Ali menekankan pentingnya pendidikan dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. “Pendidikan adalah proses memanusiakan manusia. Betapapun cerdasnya seseorang, tanpa dilandasi keimanan, ia akan tersesat,” jelasnya. Perubahan status ini juga merupakan upaya untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, dengan meningkatkan mutu dan aksesibilitas pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Tiga Tantangan Besar Kemenag: Aksesibilitas, Kualitas, dan Toleransi
Kemenag tak hanya berfokus pada perubahan status sekolah, tetapi juga menghadapi tiga tantangan besar dalam dunia pendidikan: aksesibilitas, kualitas, dan toleransi.
Dalam hal aksesibilitas, Kemenag menekankan bahwa tidak boleh ada siswa yang ditolak masuk sekolah menengah teologi karena alasan diskriminasi, baik itu dari segi ekonomi maupun kondisi disabilitas. “Pendidikan untuk semua harus menjadi misi bersama,” tegas Muhammad Ali.
Hadiah Istimewa untuk Umat Kristen
Peresmian ini mendapat sambutan hangat dari umat Kristen. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, Jeane Marie Tulung, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Kemenag. “Terima kasih, Bapak Menteri, atas hadiah istimewa ini untuk umat Kristen,” ungkapnya penuh sukacita.
Optimisme Menuju Masa Depan
Dengan peralihan status ini, diharapkan sekolah-sekolah keagamaan Kristen negeri bisa menjadi ujung tombak dalam mencetak generasi yang berkualitas dan berdaya saing. “Kami optimis, SPKK negeri ini dapat berkontribusi signifikan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia,” tutup Jeane.
BACA JUGA:TKW Indonesia Melahirkan Sendiri di Samping Majikan, Viral di Taiwan