Sambut Hari Bumi 2025, Kemenag Ajak Masyarakat Ikut Lomba Tanam Pohon Matoa: Tanam, Unggah, Tebar Manfaat!

Selasa 15 Apr 2025 - 10:00 WIB
Reporter : Arul
Editor : Arul

REL, Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada 22 April 2025, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam) Kementerian Agama menggelar lomba penanaman pohon Matoa.

Lomba ini tak hanya sekadar ajakan menanam, tapi juga merupakan bagian dari kampanye nasional cinta lingkungan dalam perspektif ekoteologi Islam.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemenag Nomor 182 Tahun 2025 tentang Gerakan Nasional Penanaman Pohon.

Masyarakat diajak menanam pohon Matoa, mengabadikannya lewat foto atau video, lalu mengunggah ke Instagram dengan menandai akun @bimasislam dan @literasizakatwakaf.

BACA JUGA:Wajib Diketahui, Ini 5 SMA Terbaik di Cimahi Tahun 2025

Direktur Jenderal Bimas Islam, Abu Rokhmad, menegaskan bahwa lomba ini bukanlah kegiatan simbolik semata.

“Menanam pohon bukan hanya soal menjaga lingkungan. Ini bagian dari akhlak Islam. Nabi mengajarkan bahwa siapa pun yang menanam pohon dan buahnya dimakan oleh manusia, burung, atau hewan, maka itu menjadi sedekah baginya,” ujar Abu di Jakarta, Minggu (13/4/2025).

Pohon Matoa: Simbol Keuletan dan Kesejukan

Matoa dipilih sebagai pohon utama dalam lomba karena merupakan tanaman khas Indonesia yang mudah tumbuh, cepat berbuah, dan bernilai ekonomi.

BACA JUGA:Ujian Nasional Kembali Hadir! TKA Berbasis Mata Pelajaran Resmi Diterapkan, Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa Hi

Menurut Abu, pohon ini juga melambangkan keuletan dan keteduhan, dua karakter yang diharapkan tumbuh dalam jiwa masyarakat melalui gerakan ini.

Sebagai bentuk apresiasi, Ditjen Bimas Islam akan memberikan 20 paket suvenir menarik bagi peserta terpilih.

Pengumuman pemenang dijadwalkan pada Jumat, 25 April 2025 melalui akun Instagram @bimasislam.

Gerakan Ekoteologi untuk Generasi Muda

BACA JUGA:Rasanya Mendaki Rinjani dari Puncak Bukit Gedong, Lombok Timur

Gerakan ini menjadi bagian dari program prioritas ekoteologi Kementerian Agama yang diatur dalam Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 244 Tahun 2025.

Ditjen Bimas Islam mengusung pendekatan kultural, sosial, dan digital agar lebih mudah menjangkau generasi muda.

Abu Rokhmad juga mengajak pesantren, masjid, dan majelis taklim turut ambil bagian.

“Kita ingin membangun kesadaran bahwa iman harus berdampak pada tindakan. Gerakan ini adalah bagian dari jihad hijau, menyelamatkan bumi sebagai amanah dari Allah,” ujarnya.

BACA JUGA:Liburan Seru & Edukatif di Banyuwangi Park, Cuma 15 Menit dari Alun-Alun!

Satu Rumah, Satu Pohon, Jutaan Harapan

Lomba ini terbuka untuk semua kalangan masyarakat. Abu berharap, gerakan sederhana ini bisa memicu lahirnya budaya menanam yang berkelanjutan.

“Jika satu rumah menanam satu pohon, dalam setahun kita bisa menghasilkan jutaan oksigen baru,” tuturnya.

Dengan semangat Hari Bumi, lomba ini diharapkan menjadi jembatan antara nilai keislaman dan kepedulian ekologis.

BACA JUGA:Ujian Nasional Kembali Hadir! TKA Berbasis Mata Pelajaran Resmi Diterapkan, Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa Hi

“Dari satu foto, satu pohon, lahirlah harapan untuk bumi yang lebih hijau dan sehat. Mari jadikan pohon sebagai amal jariyah yang terus mengalir manfaatnya, bahkan setelah kita tiada,” pungkas Abu. **

Kategori :