Mulai tahun depan, semua peserta dari berbagai latar belakang, termasuk tenaga honorer swasta dan pelamar umum, akan bersaing secara setara.
“Format baru ini membuka kesempatan luas bagi seluruh masyarakat untuk menjadi ASN melalui jalur PPPK,” lanjut Prasetyo.
Namun, tetap ada batas usia maksimal pendaftar, yakni 35 tahun, sebagaimana diatur dalam regulasi pengadaan ASN.
BACA JUGA:Indonesia Jadi Destinasi Selam Impian Versi Survei Scuba Deals Agoda 2025
Dampak dan Implikasi Kebijakan Baru
Perubahan kebijakan ini menimbulkan berbagai reaksi. Bagi tenaga honorer negeri, ini menjadi pukulan berat karena hilangnya afirmasi yang selama ini membantu mereka dalam proses seleksi ASN.
Di sisi lain, kebijakan ini memberikan harapan baru bagi tenaga honorer swasta dan masyarakat umum untuk ikut serta dalam rekrutmen ASN secara terbuka dan kompetitif.
Dengan demikian, tahun 2024 menjadi momen penting terakhir bagi tenaga honorer negeri untuk meraih status ASN melalui skema afirmatif PPPK.***