alkaloid,
polifenol,
kumarin,
saponin, dan
tanin.
Senyawa ini mampu mengurangi pelepasan senyawa sitokin penyebab peradangan tubuh. Selain itu, meniran berpotensi meningkatkan aktivitas sel darah putih, sel T, dan sel B dalam melawan patogen bakteri dan virus.
Jenis flavonoid pada meniran, yakni quercetin, juga bekerja menekan produksi enzim COX-2 pada tubuh agar jumlahnya tetap terkendali.
Produksi enzim COX-2 yang berlebihan dapat mengakibatkan gangguan fungsi sel imun, seperti pada penyakit autoimun.
6. Echinacea
Echinacea sudah terkenal sebagai herbal untuk daya tahan tubuh sejak lama. Tanaman yang dikenal dengan nama lain coneflower ini bersifat imunostimulan atau mampu meningkatkan cara kerja sistem imun.
Mengutip riset terbitan jurnal Pharmacognosy Review (2015), echinacea bekerja dengan beberapa cara.
Pertama, echinacea mengaktifkan proses fagositosis, yaitu ketika sel-sel darah putih bernama fagosit “menelan” bakteri, virus, atau zat asing di dalam tubuh guna mencegah terjadinya infeksi.
Kedua, Echinacea merangsang produksi sel darah putih yang berguna untuk memberantas bakteri, virus, dan racun.
Ketiga, tanaman herbal ini membantu merangsang pertumbuhan sel fibroblas. Sel ini bisa meningkatkan produksi kolagen dan elastin pada kulit sehingga mempercepat proses penyembuhan luka.
Cara mengonsumsi tanaman herbal untuk daya tahan tubuh
Untuk mendapatkan khasiatnya, Anda bisa menggunakan bawang putih atau kunyit sebagai bumbu masakan atau penyedap makanan alami.