Sinusitis adalah peradangan pada sinus, yaitu rongga-rongga kecil yang terletak di sekitar hidung, mata, dan pipi.
Sinusitis dapat menyebabkan pembengkakan jaringan di sekitar sinus, sehingga saluran pernapasan di sekitar hidung dan tenggorokan menyempit.
Ternyata sangat beragam kondisi yang menyebabkan seseorang mendengkur. Lantas kenapa sering dikaitkan mendengkur dengan indikasi tidur yang berkualitas?
Orang-orang yang kelelahan atau overwork di siang hari kemungkinan besar pada saat tidur itu oto tenggorokanya akan melemah. Selain itu, hidungnya akan menjadi bengkak-bengkak sehingga lubang hidungnya menjadi sempit.
Hal ini dapat menyebabkan orang tersebut menjadi bernafas lewat mulut yang akhirnya dapat meningkatkan risiko terjadinya mendengkur atau ngorok pada orang-orang kelelahan.
Jadi antara tingkat kepuasan tidur atau indikasi tidur yang berkualitas dengan mendengkur itu sebenarnya tidak ada kaitannya.
Mitos jika ada yang mengatakan bahwa orang mendengkur itu tandanya tidurnya berkualitas atau tidurnya pulas.
Justru bermasalah jika orang tidur mendengkur. Oksigen yang masuk ke dalam tubuhnya akan berkurang karena saluran nafasnya tersumbatnya.
Sumbatan ini bisa sebagian ataupun total. Jadi mendengkur itu hanyalah mitos jika dikatakan sebagai indikator tidurnya berkualitas dan nyenyak. Mendengkur ini merupakan salah satu spektrum dari sleep-disordered breathing sleep Disorder.
Justru jika tidur mendengkur patut dicurigai adanya kelainan pada tubuhnya. Kelainan ini harus segera dicari penyebabnya dan diselesaikan dengan baik. Sehingga tidak akan mengganggu kesehatan orang mendengkur sekaligus tidak mengganggu orang sekitarnya.
Jangan Anggap remeh masalah mendengkur dan segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan rekomendasi penanganan yang tepat sesuai penyebabnya.(*)