Terdapat berbagai jenis gula yang dapat digunakan untuk memasak, beberapa di antaranya yaitu gula merah dan gula aren. Kedua jenis gula ini sering dianggap sama karena bentuk dan rasanya yang mirip, padahal keduanya berbeda. Apa saja perbedaan gula aren dan gula merah?
Berbagai perbedaan gula aren dan gula merah
Gula aren dan gula merah merupakan gula yang populer digunakan sebagai bahan membuat kue, kopi, camilan, dan berbagai masakan lainnya. Bentuk, warna, dan rasanya memang hampir mirip, tapi kedua jenis gula ini memiliki berbagai perbedaan.
Berikut ini berbagai perbedaan gula aren dan gula merah yang perlu diketahui.
1. Bahan baku pembuatan
Meski serupa, bahan baku pembuatan gula aren dan gula merah sangatlah berbeda.
Gula aren merupakan gula yang dibuat dari nira (cairan yang keluar dari pohon) aren atau enau (Arenga pinnata). Selain nira, pohon aren menghasilkan buah kolang-kaling dan batangnya menghasilkan ijuk untuk dijadikan sapu.
Sementara itu, gula merah terbuat dari nira berbagai jenis pohon, seperti kelapa, palem, nipah, lontar, atau sagu. Namun, gula merah umumnya dibuat dari nira kelapa (Cocos nucifera).
BACA JUGA:Pemkab Jalin Kerjasama dengan Poltekes Kemenkes Palembang
Gula merah juga sering disebut dengan gula jawa karena pengrajinnya paling banyak berada di Pulau Jawa.
2. Kandungan indeks glikemik
Perbedaan gula aren dan gula merah selanjutnya terletak pada nilai indeks glikemik (IG).
Gula aren memiliki nilai IG 40 yang termasuk dalam kategori rendah. Sementara itu, gula merah memiliki nilai IG yang berbeda-beda tergantung bahan baku pembuatannya.
Gula merah yang berasal dari kelapa memiliki indeks glikemik sebesar 55. Meski berbeda angkanya, kedua gula ini memiliki kadar IG yang lebih rendah daripada gula pasir sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi.
3. Proses pembuatan