Salah satunya adalah obat antasida yang bekerja dengan menetralkan asam lambung, sehingga gejala maag berkurang.
Selain itu, Anda bisa mengonsumsi obat PPI (proton pump inhibitor), seperti omeprazol dan lansoprazol, untuk mengurangi mual dan gejala maag lainnya.
2. Konsumsi makanan dan minuman pereda mual
Merasa mual karena telat makan, tidak seharusnya membuat Anda menghindari makan. Jika Anda lapar tapi mual, coba pilih makanan penghilang mual.
Salah satu contoh makanan penghilang mual yang bisa dikonsumsi adalah sup ayam. Makanan ini lebih mudah dicerna sehingga tidak memperparah rasa mual.
Selain itu, Anda bisa minum air rebusan jahe. Menurut studi dalam jurnal Integrative Medicine Insight, jahe efektif mengurangi mual, termasuk pada ibu hamil dan orang yang mengalami efek samping kemoterapi.
3. Perbanyak minum air putih
Minum air putih juga bisa membantu mengurangi efek mual saat lapar. Hal ini karena air putih tidak memiliki rasa atau bau sehingga umumnya tidak memicu mual.
Selain itu, minum air putih atau air mineral dapat membantu menghindari sakit kepala yang muncul akibat lapar.
Mulailah dengan minum air putih dalam jumlah sedikit sampai Anda merasa mual di perut mereda. Jangan minum air terlalu banyak karena bisa membuat perut kembung dan mual jadi lebih terasa.
4. Hindari makanan pedas dan asam
Ketika Anda merasa mual karena telat makan, coba hindari terlebih dahulu makanan pedas dan asam karena kedua jenis makanan ini bisa memperparah gejala.
Rasa pedas dari makan berasal dari senyawa capsaicin di dalam cabai. Senyawa ini dapat memperlambat kinerja sistem pencernaan.
Semakin lama makanan pedas dan asam bertahan di perut, risiko asam lambung naik semakin meningkat.
Selain itu, makan makanan dengan rasa asam seperti jeruk dan lemon dapat mengiritasi kerongkongan dan lambung, sehingga memperparah sensasi perih dan tidak nyaman di perut.
Cara mencegah mual karena telat makan