Tergiur beli Motor Murah di Facebook, Pipit Tertipu Hingga Puluhan Juta Rupiah

Pipit Ismayawati (45) melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang, Minggu (20/7/2025). Foto : ist--

REL, Palembang - Tak terima jadi korban penipuan dan penggelapan, dan alami kerugian hingga puluhan juta rupiah, seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pipit Ismayawati (45) melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang, Minggu (20/7/2025). 

Kepada petugas piket SPKT Polrestabes Palembang, Warga Jl Mayor Salim Batubara, Kel.20 llir DI Kec.Ilir Timur 1, Kota Palembang tersebut telah menjadi korban penipuan oleh akun penjual motor melalui marketplace di sosial media. 

Berdasarkan keterangan korban, kejadian terjadi pada Sabtu (19/7) sekitar pukul 13.53 WIB, dimana pada waktu kejadian korban melihat akun facebook terlapor Inisial R yang menjual sepeda motor honda vario dengan harga murah.

"Saya lihat ada yang jual motor, karna memang sedang mencari motor, dan ingin membelikan anak saya motor, saya hubungi nomor whatsapp yang tertera," Pungkasnya. 

BACA JUGA:Ditusuk OTD, Dirumorkan Terkait Kasus Penyiraman Air Keras

Singkat cerita, korban dan terlapor berkomunikasi dan terjadilah tawar menawar harga, sehingga dicapailah kesepakatan harga diantara keduanya.

"Nah, setelah deal harga, terlapor menyuruh saya untuk datang ke TKP guna melihat kondisi sepeda motor yang akan dijual, " Jelasnya. 

Selanjutnya korban dan saksi (Bintang) datang ke TKP guna melihat kondisi sepeda motor, setelah sampai di TKP korban bertemu dengan saksi (Sesar) selaku pemilik sepeda motor yang mengaku sebagai adik ipar terlapor. 

"Ya, setelah mengecek kondisi sepeda motor korban menyetujui untuk membeli sepeda motor tersebut, kemudian saksi (sesar) mengatakan kepada korban masalah pembayaran langsung kepada terlapor," Katanya. 

BACA JUGA:PPG Daljab Batch 3 Kemenag 2025 Resmi Dibuka, Cek Jadwal Lengkap dan Syarat Pesertanya!

Lalu, saat dihubungi, terlapor langsung menyuruh korban untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening yang diberikan terlapor. "Dia kirim no rekening, lalu saya ke pasar dulu jual emas untuk beli motor, setelah itu baru saya transfer kan uangnya, saat itu saya percaya saja karena saksi (sesar) yakni pemilik motor mengaku sebagai adik ipar terlapor, " Imbuhnya.

Namun, ternyata setelah korban mentransfer uang dan ingin meminta BPKB serta kunci sepeda motonya, saat itu juga tidak diberikan oleh saksi (sesar) dengan alasan saksi (sesar) belum menerima uang dari terlapor. 

"Saya mau pinta kuncinya dan BPKB karena sudah transfer sesuai perintah terlapor, tapi tidak diberikan, alasannya saksi sesar belum menerima uang dari terlapor," Pungkasnya. 

Akibatnya korban mengalami kerugian sebesar Rp.10.500.000, dan berharap terlapor bisa segera ditangkap dan uangnya bisa kembali. "Saya berharap terlapor ditangkap dan ditelusuri siapa saja yang terlibat agar tidak ada korban lainnya, " Harapnya

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan