Memilih sumber lemak sehat, seperti minyak zaitun, minyak canola, alpukat, kacang-kacangan, dan ikan.
Mengonsumsi makanan rendah garam dan gula.
Mengonsumsi ragam makanan sehat untuk ibu hamil, termasuk buah-buahan, sayuran, dan gandum utuh.
Menjaga kenaikan berat badan saat hamil supaya tidak berlebihan.
Tetap rutin olahraga saat hamil.
Mengelola stres dengan sebaik mungkin
Tidak merokok saat hamil karena rokok dapat menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) yang berkontribusi pada peningkatan kolesterol jahat (LDL).
Sementara itu, Anda sebaiknya pergi ke dokter terlebih dahulu jika memiliki kolesterol tinggi dan merencakan kehamilan.
Pasalnya, beberapa obat penurun kolesterol, seperti statin dan ezetimibe, perlu dihentikan penggunaannya selama kurang-lebih tiga bulan sebelum kehamilan.
Kesimpulan
Peningkatan kolesterol pada ibu hamil merupakan hal yang normal. Selama kehamilan, kolesterol biasanya meningkat hingga 20–50% sehingga kadar normalnya mencapai lebih dari 200 mg/dL.
Tidak ada ciri pasti untuk kolesterol tinggi pada ibu hamil. Dokter biasanya mengusulkan pemeriksaan lanjutan jika kolesterol ibu hamil di atas 240 mg/dL.
Kolesterol tinggi saat hamil dikaitkan dengan peningkatan risiko preeklampsia, diabetes gestasional, dan kelahiran prematur.
Cara terbaik untuk menjaga kolesterol saat hamil adalah dengan menerapkan pola hidup sehat. Jangan mengonsumsi obat kolesterol saat hamil tanpa izin dokter.